Jenis Jenis Pakaian dan Topi Toga Wisuda

Konveksi Topi Toga Baju Wisuda

Ada bermacam-macam toga, penggunaannya pun berbeda-beda.

Toga virilis (toga alba atau toga pura): Toga putih sederhana, untuk acara-acara resmi, dikenakan oleh kaum pria Romawi yang sudah mencapai usia legal, umumnya antara 14 sampai 18 tahun, tetapi dapat pula pada umur berapa saja semasih berusia belasan tahun.[7] Pemakaian perdana toga virilis adalah bagian dari perayaan memasuki usia dewasa.

Toga candida: “Toga cemerlang”; toga yang diputihkan dengan kapur sehingga terlihat putih menyilaukan (Isidorus Orig. xix. 24, 6), dikenakan oleh para kandidat jabatan publik.[8] Kebiasaan inilah yang disinggung oleh Persius ketika berbicara tentang cretata ambitio, “ambisi berkapur”. Tampaknya kebiasaan ini dilarang melalui sebuah plebiscita (jajak pendapat) pada 432 SM, namun larangan tersebut tidak pernah dipaksakan.[9] Nama toga ini menjadi sumber etimologis dari kata kandidat.

harga beli jubah wisuda dan biaya cara sewa toga wisuda murah

Toga praetexta: Toga putih biasa dengan garis lebar berwarna ungu sepanjang tepinya. Dikenakan oleh
Anak-anak lelaki yang terlahir medeka dan belum akil-balig.[10]
Seluruh Magistratus Curulis.[11][12]
Para mantan Magistratus Curulis dan diktator, pada upacara pemakaman[13] dan tampaknya juga pada festival-festival dan perayaan-perayaan lainnya.[14]
Sebagian imam (mis. Flamen Dialis, Collegium Pontificum, Tresviri Epulones, para augur, dan Fratres Arvales).[15]
Pada era kekaisaran, hak mengenakan toga praetexta kadangkala diberikan sebagai anugerah kehormatan tanpa memandang jabatan resmi si penerima hak.
Menurut tradisi, para Raja Roma.

Orang-orang yang berhak mengenakan toga praetexta kadang-kadang dijuluki laticlavius, “punya garis ungu lebar”. Nama toga ini juga menjadi sumber etimologis dari istilah sastra Romawi, praetexta.

Toga pulla: Secara harafiah berarti “toga gelap”. Terutama dikenakan oleh sidang perkabungan, namun dapat pula dikenakan di saat-saat seseorang terancam bahaya atau masyarakat mengalami kecemasan. Toga ini kadang-kadang digunakan sebagai ungkapan protes—tatkala Cicero diasingkan, senat memutuskan untuk mengenakan togae pullae sebagai suatu demonstrasi menentang keputusan pengasingan tersebut.[16] Para magistratus yang berhak mengenakan toga praetexta, hanya mengenakan toga pura sederhana, bukannya pulla.

Toga picta: Toga ini, tidak seperti semua toga lainnya, tidak saja diwarnai namun juga dibordir dan diberi hiasan. Toga ini berwarna ungu gelap, dihiasi sulaman dari benang emas. Pada era repubrik, toga ini dikenakan oleh para jenderal dalam parade kemenangan mereka, dan oleh Praetor Urbanus tatkala berkendara dengan kereta para dewa ke dalam sirkus di Ludi Apollinares.[17] Pada era kekaisaran, toga picta dikenakan oleh para magistratus dalam pertujukan gladiator untuk umum, dan oleh para konsul, serta kaisar pada kesempatan-kesempatan istimewa.

Toga trabea: Menurut Servius, ada tiga macam trabea: yang pertama trabea ungu, diperuntukkan bagi dewa-dewa; yang kedua trabea ungu dan sedikit putih, bagi raja-raja; dan yang ketiga trabea dengan garis merah manyala dan tepian ungu,[18] bagi para augur dan Salii.[19] Dionysius dari Halicarnassus mengatakan bahwa orang-orang dari kelas Equites juga mengenakannya, namun tidak ada bukti lain yang menguatkan pernyataannya.

Produsen Segala Perangkat Wisuda Topi Toga Konveksi Indonesia

Produsen Segala Perangkat Wisuda Topi Toga Konveksi Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *