Penyewaan Jubah Toga Sarjana Pasuruan Jatim
Bahkan kisah Pak Sakera ini juga pernah menghiasi layar televisi pada tahun 80-an. Misalnya lewat tayangan ludruk di TVRI maupun lewat film layar lebar yang dibuat pada 1982 silam dengan tokoh utama W.D. Mochtar sebagai Sakera.
Lalu bagaimana kisah Sakera yang disebut-sebut tewas dihukum gantung oleh Belanda itu?
Penyewaan Jubah Toga Sarjana Pasuruan Jatim
kami dari CV. INDO DELTA TEKSTIL menyediakan berbagai macam jenis toga custom yang mengkilap dan halus saat di pakai. bahan toga kami dari kain yang berkualitas tapi tetap kami jual dengan biasa yang terjangkau. Selain kami menjual toga, kami juga merupakan konveksi besar yang mempunyai proseduran pegawai memadai untuk proyek pengerjaan besar. Jubah Toga kami siap kirim ke seluruh indonesia karena kami adalah produsen.
hubungi WA / Phone 0812 1661 9060 untuk pemesanan atau persewaan.
Check lokasi kami di google map dengan kata kunci “konveksi toga wisuda”
untuk dokumen penawaran silakan kirim ke Email tristantoantony@gmail.com
Ada Berbagai Atribut Wisuda Yang Kami Buat Sendiri :
- Model Kotak
- Bentuk LIngkaran
- Jubah Toga Kelulusan
- Ukuran Persegi Panjang
- Bentuk Segi Enam atau Poligon
- Topi Wisuda
- Model Oval
Berikut Di Bawah Ini Jenis Toga Berdasarkan Gelar Kelulusan :
- Diploma berwarna biru muda
- Sarjana dan Profesi berwarna merah
- Magister dan Spesialis berwarna hijau toska
- Doktor berwarna biru tua
Setiap warna melambangkan kepribadian lulusan. biru muda kegigihan raih cita-cita, merah kekuatan yang bersifat agresif dan aktif, hijau toska kepribadian teguh, serta biru tua bijak perasa, dan integratif.
Perlengkapan Toga Wisuda Untuk Acara Kelulusan kami bisa custom dalam hal warna, ukuran, atribut, bentuk atau model, dan jenis kainnya. kami sediakan juga untuk persewaan jadi bilamana anda mempunyai waktu yang singkat maka bisa sewa ke kami.
cerita tutur dan kisah-kisah dalam ludruk, Sakera bernama asli Sadiman lahir dari keluarga ningrat dari kelas MAS di Kelurahan Raci, Kota Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pada abad 19 ketika negeri ini di jajah Belanda. Sakera tumbuh menjadi jagoan di daerahnya, sehingga akhirnya dia bekerja sebagai mandor di perkebunan tebu milik Pabrik Gula Kancil Mas Bangil di Pasuruan, Jawa Timur.