Persewaan Baju Wisuda Madiun pesan sekarang toga anda ke 0812 1661 9060
Harga sewa toga rata rata 35.000/pcs dengan Baju toga Ori bukan kw. topi kami bisa mnggunakan rangka besi dan bukan pake karton atw fiber. barang relatif baru serta berkantong untuk menempatkan handphone. kantong tempat tisu untuk usap tangisan haru saat kelulusan siap kami jahitkan. baju nyaman dan tidak panas saat dipakai. kami juga menyediakan baju toga yang hangat saat di pakai di ruangan berAC dingin luar biasa. warna hitam mengkilap bersih dan berkilau. buktikan saja..!
Menyediakan Toga berbagai Fakultas:
Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Sastra dan Ilmu Budaya, Fakultas Tehnik, Fakultas Mipa, Fakultas Biologi, Fakuktas perikanan dan ilmu kelautan
Bahkan Pascasarjana.
Menyediakan Jubah Toga Wisuda berbagai jenjang :
perSewaan baju toga wisuda TK, SD, SMP, SMA & Sarjana.
CATATAN:
* stock samir setiap fakultas tidak terbatas bila janjian di jauh jauh hari
* toga laki laki atau perempuan bisa di buat berbeda
* ukuran toga ada 6 tipe (xs, s, m, l, xl, xxl) menyesuaikan ukuran badan penyewa
* boleh diliat dan dicoba dulu. juga bisa ditukar bila baju toga dirasa kebesaran atau terlalu kecil
* di balikin boleh tanpa di cuci
* topitogawisuda dot com
lokasi kami : Jl. Safire Ⅴ, Gemurung, Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61254
dari CV INDO DELTA TEXTIL
0812 1661 9060
Madiun adalah sebuah kota di bagian barat Jawa Timur, Indonesia, yang terkenal akan pusat pertaniannya. Itu sebelumnya (sampai 2010) ibukota Kabupaten Madiun, tetapi sekarang secara administratif terpisah dari kabupaten.
Madiun, terletak 169 km barat daya Surabaya, meliputi area seluas 33,92 km persegi, dan memiliki populasi 170.964 pada Sensus 2010, [1] perkiraan resmi terbaru (per 2014) adalah 175.767. Kota ini rata-rata 63 meter di atas permukaan laut dan terletak di Sungai Madiun, anak sungai Bengawan Solo. Dikelilingi oleh sejumlah gunung, termasuk Gunung Wilis (2.169 m) di sebelah timur, di selatan Kapur Selatan (500-1000 m) dan ke barat Gunung Lawu (3,285 m). Madiun memiliki suhu rata-rata 20-35 derajat Celcius.
Isi
1 Administrasi
2 Sejarah
3 Iklim
4 Lihat juga
5 Referensi
6 Tautan eksternal
Administrasi
Kota ini dibagi menjadi tiga kabupaten (kecamatan), terdaftar di bawah ini dengan populasi Sensus 2010 mereka: [2]
Mangu Harjo (49.391)
Taman (72,667)
Kartoharjo (48.916)
Sejarah
Lihat juga: Peristiwa Madiun
Madiun adalah tempat pemberontakan yang tercatat pada tahun 1948 oleh unsur-unsur Partai Komunis Indonesia (PKI), “Peristiwa Madiun”. Setelah penandatanganan Perjanjian Renville tahun itu, unit gerilya dan milisi di bawah pengaruh PKI diperintahkan untuk bubar. Di Madiun sekelompok milisi PKI menolak untuk melucuti senjata dan terbunuh pada bulan September. Pembunuhan itu memicu pemberontakan yang keras. Sumber-sumber tentara mengklaim bahwa PKI telah mengumumkan proklamasi “Republik Soviet Indonesia” pada 18 September dengan Muso sebagai presidennya dan Amir Sjarifuddin sebagai perdana menteri.
Pemberontakan ditindas oleh pasukan republik. Pada 30 September, Madiun diambil alih oleh pasukan republik dari Divisi Silwangi. Ribuan kader partai terbunuh dan 36.000 dipenjarakan. Di antara anggota PKi yang dieksekusi adalah beberapa pemimpin termasuk Muso yang dibunuh pada 31 Oktober, diduga ketika mencoba melarikan diri dari penjara. Pemimpin PKI lainnya seperti D.N. Aidit pergi ke pengasingan di Tiongkok.
Kota Madiun (Hanacaraka: ꦑꦸꦛꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 160 km sebelah barat Surabaya, atau 111 km sebelah timur Surakarta, Jawa Tengah. Di kota ini terdapat pusat industri kereta api (INKA). Madiun dikenal memiliki Lapangan Terbang Iswahyudi, yakni salah satu pangkalan utama AURI, meski sebenarnya terletak di Kabupaten Magetan. Madiun memiliki julukan Kota Gadis, Kota Brem, Kota Pelajar, Kota Sepur, Kota Pecel, Kota Budaya, Kota Sastra, dan Kota Industri.
Sejarah
Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat diartikan dari kata “medi” (hantu) dan “ayun-ayun” (berayunan), maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan “Babat tanah Madiun” terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo Jumeno bernama keris Tundhung Medhiun. Pada mulanya bukan dinamakan Madiun, tetapi Wonoasri.
Sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan Kerajaan Kadiri (Daha). Oleh karena itu pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh Retno Dumilah.
Beberapa peninggalan Kadipaten Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen, di mana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wonosari selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak disekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat.
Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur, secara budaya Madiun lebih dekat ke budaya Jawa Tengahan (Mataraman atau Solo-Yogya), karena Madiun lama berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram.
Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun yang dipimpin oleh Musso di daerah Dungus, Wungu, Kabupaten Madiun yang sekarang di kenal dengan nama Monumen Kresek.
Pembagian administratif
Wilayah Kota Madiun mempunyai luas 33,23 Km² terbagi menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Manguharjo, Kecamatan Taman, dan Kecamatan Kartoharjo. Dengan luas masing-masing Kecamatan Manguharjo 12,54 Km², Kecamatan Taman 13,46 Km²,dan Kecamatan Kartoharjo 11,73 Km².[1] Masing-masing kecamatan tersebut terdiri atas 9 kelurahan sehingga semuanya terdapat 27 kelurahan di Kota Madiun.[2][3][4]
Geografi
Secara geografis Kota Madiun terletak pada 111° BT – 112° BT dan 7° LS – 8° LS dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Geger di sebelah selatan , sebelah timur dengan Kecamatan Wungu, dan sebelah barat dengan Kabupaten Magetan.[5] Kota Madiun hampir berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di sebelah Barat. Bengawan Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai terbesar Bengawan Solo.
Kota Madiun terletak pada daratan dengan ketinggian 63 meter hingga 67 meter dari permukaan air laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah di selatan. Rentang temperatur udara antara 20 °C hingga 35 °C.[5] Rata-rata curah hujan Kota Madiun turun dari 210 mm pada tahun 2006 menjadi 162 mm pada tahun 2007. Rata-rata curah hujan tinggi terjadi pada bulan-bulan di awal tahun dan akhir tahun, sedangkan rata-rata curah hujan rendah terjadi pada pertengahan tahun.[6]
Perekonomian
Stasiun Madiun merupakan stasiun terbesar dan tertua ketiga di Jawa Timur.
Bus Sumber Kencono sedang berhenti di Terminal Purbaya, Madiun.
Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2006 tercatat sebesar Rp 937 miliar[7], sedangkan atas Harga Bsebesar Rp 1,687 triliun[8]. Dengan jumlah penduduk mencapai 198.745 jiwa (per 2006), pendapatan per kapita rata-rata mencapai Rp 8,4 juta per tahun jika didasari PDRB atas Harga Berlaku.
Kekuatan anggaran pemerintah kota madiun (APBD) pada 2007 mencapai Rp 854 miliar, di mana Rp 87 miliar untuk belanja publik. Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, APBD per kapita mencapai Rp900 ribu per tahun.
Posisinya yang cukup strategis menjadikan Madiun berada di jalur utama Surabaya-Yogyakarta. Kota ini juga menjadi persimpangan jalur menuju Ponorogo dan Pacitan ke arah selatan. Akan direncanakan oleh pemerintah Jawa Timur untuk membangun jalan bebas hambatan dari Kota Surakarta (Tanpa lewat Kota Sragen dan Ngawi) lurus ke barat laut sampai Maospati, Magetan kemudian di teruskan sampai Kota Madiun dan di teruskan lurus ke timur laut melewati Kota Nganjuk sampai di Waru, Sidoarjo (Berhubung dengan Tol Surabaya-Gempol), hal ini bertujuan untuk membangun Kota Madiun sebagai kota metropolitan atau kota singgah yang diharapkany dapat membantu permasalahan Kota Surabaya. Oleh karena itu, Kota Madiun ditetapkan sebagai wilayah hinterland atau pusat ekonomi untuk daerah sekitarnya dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (Perda No 6/2007).
Selama periode 2003-2008, sektor-sektor primer mengalami penaikan dari 2,61% menjadi 3,18%. Sektor sekunder (industri) juga mengalami penaikan dari 40% menuju 59%. Sektor tersier meningkat dari 57,32% menjadi 58,45%, yang semakin menegaskan arah pertumbuhan Kota Madiun sebagai pusat perdagangan untuk daerah Jawa Timur.[butuh rujukan]
Sebagai pusat perekonomian Jatim sebelah barat[butuh rujukan], angkutan antarkota dilayani oleh Bus dan kereta api. Angkutan bus dilayani di Terminal Purboyo dan Terminal Te’an. Madiun dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Stasiun Madiun merupakan stasiun terbesar ketiga di kawasan Jawa Timur setelah stasiun Surabaya Kota dan Malang Kota Lama sekaligus stasiun tertua ketiga juga, dan terdapat pusat industri kereta api Indonesia (PT INKA).
Persentase penduduk miskin di Kota Madiun jauh lebih rendah dibandingkan dengan persentase penduduk miskin di Jawa Timur.[butuh rujukan] Sejak terjadi penurunan persentase penduduk miskin pada tahun 2004 di Kota Madiun yaitu dari 7,9 menjadi 7,1 selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya persentase penduduk miskin selalu mengalami penurunan seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Tahun 2005 penduduk miskin Kota Madiun turun 2,74 persen dari tahun 2004 disaat penduduk miskin di Jawa Timur naik sebesar 3,44 persen. Kemudian turun secara sangat signifikan pada tahun 2006 menjadi 6,32 dan tahun 2007 menjadi 5,49 persen.
Pusat perbelanjaan
Plaza Madiun di Jalan Pahlawan
Matahari Plaza di Jalan Pahlawan
Sri Ratu 1 di Jalan Pahlawan
Timbul Jaya Plaza di Jalan Pahlawan
Presiden Plasa Utama di Jalan Jenderal Sudirman
Presiden Plasa (Bursa Handphone) di Jalan Alun-alun Timur
Carrefour Madiun di Jalan S.Parman
Suncity Mall and Plaza di Jalan S. Parman
Pasar Besar Madiun di jalan Jenderal Sudirman
Pasar Joyo di Jalan Imam Bonjol
Pasar Sleko di Jalan Trunojoyo
Pasar Logam Jaya di Jalan Slamet Riyadi
Pasar Ikan Putra di Jalan Pelita Tama
Pasar Burung Sri Jaya di Jalan Pelita Tama
Pasar Sukoasri di Jalan Mangun Karya
Madiun Royal Square (MARS)
Pasar Kawak Jl. Kutai
Industri
Kota Madiun juga dikenal sebagai Kota Industri karena memiliki industri sebagai berikut:
Industri kereta api (PT INKA)[9]
Industri UMKM
Industri baja (PT Hari Jaya Utama)
Industri mebel Jepara
Industri sepatu Alvero
Industri tas
Industri makanan ringan
Industri pabrik rokok
Transportasi
Kota Madiun dilintasi oleh Jalan raya Yogyakarta-Surabaya. sehingga memiliki Terminal Bus Purboyo yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, Madiun. Kota Madiun juga dilalui oleh rel kereta api, yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, yang berpusat di Stasiun Madiun. Stasiun Madiun juga memberangkatkan Kereta api sendiri, yaitu KRDI Madiun Jaya, tujuan Solo-Balapan dan Yogyakarta. Kini ada juga KRDI Arjuna tujuan Surabaya Gubeng. Lalu pada 24 Juli 2013 PT. KAI mulai membuat trayek baru jurusan Madiun-Stasiun Merak yang sampai sekarang masih beroperasi.
Sosial dan budaya
Nasi Pecel merupakan makanan khas Kota Madiun.
Pada 2007, jumlah penduduk Kota Madiun mengalami pertumbuhan rata-rata sebanyak 5 persen. Jumlah penduduk berdasarkan usia cukup dinamis. Usia di bawah 15 tahun, jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi dari jumlah perempuan, tetapi untuk usia antara 15 sampai 19 lebih banyak perempuan. Demikian juga untuk usia 50 tahun ke atas, jumlah perempuan jauh lebih besar dari pada jumlah laki-laki.
Dalam periode 2003-2007, rata-rata lama sekolah di Madiun mencapai 9,5 sampai 10,32 tahun atau sampai kelas 10 (setingkat SLTP). Masih jauh dari kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan sebuah kota yang berbasis sektor jasa dan perdagangan. Namun, angka tersebut jauh di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur yang mencapai 6,5 sampai 7,06 tahun.
Madiun terkenal dengan produk unggulannya makanan brem. Salah satu makanan khas Madiun adalah Pecel Madiun, serta sambal pecel madiun. Kota Madiun juga merupakan pelestari budaya tradisional, yaitu pencak silat. Di mana merupakan salah satu kekayaan seni beladiri di Indonesia. Bentuk-bentuk pelestarian itu seperti masih adanya berbagai organisasi pencak silat yang asli Madiun seperti Setia Hati yang merupakan salah satu perguruan pencak silat tertua di Indonesia yang turut membentuk alur aliran pencak silat di Indonesia, Setia Hati Terate yang dapat dikatakan sebagai organisasi pencak silat terbesar di Indonesia yang turut membidani lahirnya IPSI (termasuk 10 perguruan historis IPSI bersama Setia Hati Organisasi – Semarang), Setia Hati Tattuhu Tekad, Setia Hati Tunas Muda Winongo, Pencak Silat & Tenaga Dalam ” Persaudaraan Rasa Tunggal “, Perguruan Pencak Silat-Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) Merpati Putih, OCC Pangastuti, Ki Ageng Pandan Alas, IKSPI Kera Sakti, Perisai Diri dan Persati
Pendidikan
Alun-Alun Madiun saat ini.
Perguruan Tinggi
Kota Madiun juga dikenal sebagai Kota Pelajar, karena memiliki sejumlah perguruan tinggi, seperti;
IKIP PGRI Madiun
Universitas Widya Mandala
Universitas Islam Indonesia Madiun
Universitas Merdeka Madiun
Universitas Muhammadiyah Madiun
Universitas Terbuka
Politeknik Negeri Madiun
Sekolah Tinggi Ilmu Kereta Api (STIKA)
Sekolah Penerbangan Iswahyudi
Akademi Keperawatan Dr.Soedhono
Akademi Kebidanan Global Medika
STIKES Bhakti Husada
STKIP Muhammadiyah
STKIP Widya Yuwana
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Iswara Madiun
STT Dharma Iswara Madiun (S1 Informatika/Komputer)
Pusdiklat Perum Perhutani (Bisnis Kehutanan, Agroforestry)
Sekolah menengah
Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas yang namanya sudah terkenal hingga tingkat nasional bahkan internasional.
Sekolah menengah atas
SMA Negeri 1 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMA Negeri 2 Madiun[10] (Sekolah Standar Nasional)
SMA Negeri 3 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMA Negeri 4 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMA Negeri 5 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMA Negeri 6 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMA Cokroaminoto Madiun
SMA Muhammadiyah 1 Madiun
SMA Muhammadiyah 2 Madiun
SMA Santo Bonaventura
Sekolah menengah kejuruan
SMK Negeri 1 Madiun (Sekolah Standar Internasional)[11]
SMK Negeri 2 Madiun
SMK Negeri 3 Madiun
SMK Negeri 4 Madiun (Sekolah Standar Internasional)
SMK Negeri 5 Madiun
SMK Cokroaminoto 1 Madiun
SMK Cokroaminoto 2 Madiun
SMK Farmasi Bina Farma Madiun
SMK Bonaventura Madiun
SMK Vic-Toriqot Madiun
SMK Sore Madiun
SMK Siang Madiun
SMK Iswahyudi Madiun
SMK Gamaliel 1 Madiun
SMK Gamaliel 2 Madiun
SMK PGRI 1 Madiun (STM Siang)
SMK YP 17-1 Madiun
SMK YP 17-2 Madiun
SMK Kusuma Terate
SMK Taman Siswa 1
SMK Cendekia Madiun
SMK Taman Siswa 2
SMK Al basyariyah
SMK Negeri 1 Kebonsari
Madrasah aliyah
MA Negeri 1 Madiun
MA Negeri 2 Madiun (Rintisan Madrasah Berstandar Internasional)
Sekolah menegah pertama
Sekolah menengah pertama negeri
SMP Negeri 1 Madiun[12] (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) [13]
SMP Negeri 2 Madiun (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional)
SMP Negeri 3 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Negeri 4 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Negeri 5 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Negeri 6 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Negeri 7 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Negeri 8 Madiun
SMP Negeri 9 Madiun
SMP Negeri 10 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Negeri 11 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Negeri 12 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Negeri 13 Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Negeri 14 Madiun
Madrasah tsanawiyah
MTs Al-Ihsan Madiun, Kebonsari
MTs Negeri Madiun
MTs Negeri Sewulan
Sekolah menengah pertama swasta
SMP Muhammadiyah 1 Madiun
SMP Santo Yusuf Madiun (Sekolah Standar Nasional)
SMP Santo Bernadus Madiun
SMP Bina Jaya Sari Madiun
SMPIT Bakti Ibu Madiun
Lembaga bimbingan belajar
Ganesha Operation
Primagama
Neutron